PENGUASAAN KOSA KATA BAHASA INGGRIS

MENINGKATKAN PENGUASAAN KOSA KATA BAHASA INGGRIS SISWA KELAS 2 SMA NEGERI 10 PEKANBARU MELALUI TIGA PHASE PENGAJARAN
MENINGKATKAN PENGUASAAN KOSA KATA
BAHASA INGGRIS SISWA KELAS 2 SMA NEGERI
10 PEKANBARU MELALUI TIGA PHASE
PENGAJARAN
Drs. Aswir Astaman, M.Pd
Aswir_lpmp@yahoo.com
Abstract
One aspect of the weaknesses of Indonesian students in mastering English is die lack of vocabulary. Many teachers complaint that their students forget most of the vocabularies they teach after three months. This reason make the researcher wanted to experiment the Three Phase technique which researcher has implemented at SMAN 8 Pekanbaru. The result is satisfying. In put of students who enter SMA 8 is the highest in Pekanbaru. So how if it is implemented at SMA 10 which the low input students. After did the research it proves the result of the students improvement is 58 % comparing before the process of teaching and the achievement of students is 77.60 %. The test which was conducted 5 months after the process of teaching shows the increasing of the achievement becomes 81.50 %. It means that the Three Phase Teaching of vocabulary is effective for the high and low input students. In the other words it can be used as alternative techniques of teaching.

Latar Belakang
Vocabulary merupakan salah satu componen penting dalam pengajaran bahasa Inggris disamping komponen lainnya seperti structure, pronunciation dan intonation. Vocabulary mempunyai peranan yang sangat vital, karena jika seorang siswa lemah dalam penguasaan vocubalary, la tidak dapat mengkomunikasikan pikiran dan idenya dengan jeias seperti yang diinginkannya baik lisan maupun tulisan. la tidak bisa mengutarakan secara sempurna apa yang ingin ia sampaikan saat dia berbicara atau menulis. Demikian juga ia tidak dapat mengerti dengan baik isi teks yang ia baca karena ia kekurangan kosa kata yang membentuk kalimat yang diucapkan secara lisan dan tulisan serta untuk membaca serta mendengarkan berita atau percakapan dari berbagai sumber. Sudah merupakan pendapat umum, memiliki kosakata yang memadai merupakan modal atau kenderaan untuk lancarnya berkomunikasi (Adil Al¬Kufashi,1988). Lebih lanjut Jeremy Harmer (1991)menganalog kan jika bahasa itu merupakan sebatang tubuh, structure merupakan tulang yang membentuk rangka sedangkan kosakata atau vocabulary merupakan daging yang membuat tubuh mempunyai bentuk. Dengan demikian seorang tidak akan dapat berkomunikasi dalam bahasa sasaran kalau penguasaan kosakatanya tidak memadai.
Pengajaran vocabulary disekolah-sekolah hasilnya belum memuaskan. Banyak keluhan dari guru-guru bahasa Inggris bahwa kerja keras mereka dalam mengajar not diimbangi oleh penguasaan kosakata yang memuaskan dari siswa. Salah satu penyebanya kemungkinan adalah strategy mengajar yang kurang tepat. Dengan alasan itulah, maka penelitian ini dilakukan untuk menguji apakah pembelajaran kosakata dengan tiga fase pembelajaran dapat meningkatkan penguasaan kosakata siswa.

Rumusan Masalah
Berdasarkan permasalahan diatas, perumusan masalah adalah sebagai berikut :
1. Dapatkah pengajaran kosakata melalui tiga tahap pengajaran meningkatkan penguasaan kosakata bahasa Inggris siswa kelas 2 SMA Negeri 10 Pekanbaru?
2. Berapa porsentase daya serap siswa ketika diadakan penilaian sesaat setelah proses belajar mengajar berlansung?
3. Berapakah porsentase daya serap siswa jika diadakan penilaian tiga bulan setelah proses belajar mengajar berlansung.?

Landasan Teory
Jeremy Harmer (Longman, 1995) menyatakan, salah satu masalah dalam pengajaran kosakata adalah pemilihan kosakata yang tepat untuk diajarkan pada suatu level tertentu dan siswa tertentu pula. Oleh karena itu permasalahan utama dalam pengajaran kosakata adalah bagaimana mengidentifikasi kosakata untuk diajarkan pada setiap jenjang pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan dan tingkat kemampuan siswa. Prinsip umum dalam memilih kosakata adalah dengan mempertimbangan kan factor frequency(keseringan digunakannya kosakata tersebut). Lebih jauh Jeremy Harmer menambahkan untuk dapat mengusaai kosakata, seorang siswa seharusnya memiliki pengetahuan yang berikut ini tentang satu kata, yaitu : meaning (arti), word use, word formation dan word grammar.
Meaning atau arti kata juga perlu penekanan, bahwa satu kata dalam bahasa Inggris artinya tidak hanya satu. Contoh yang High frequency saja, book bisa berati buku atau bisa juga memesan. Oleh karena itu seorang guru seharusnya juga melatih menetukan arti berdasarkan konteksnya dan juga mengenalkan synonym dan antonym.
Menurut Hunt dan Beghlar (2003)menawarkan tiga pendekatan dalam pembelajaran kosakata: insidental learning (pembelajaran kosakata untuk menyertai pelajaran reading dan listening), explicit intruction dan strategi pengembangan kosakata yang indipendent. Sumber utama dari insidental learningadalah extensive reading, dimana Hunt dan Beghlar menganjurkan sebagai kegiatan yang teratur di luar kelas. Explicit instruction bergantung kepada pengindifikasian kosakata yang sesuai level pada siswa.
Sebaliknya Nation (2003) menawarkan pendekatan yang sistimatis dibanding pendekatan insidental dalam pengajaran kosakata, dimana is memfokuskan bagian-bagian yang esensial dari materi pembelajaran. Dia menunjukkan beberapa kelemahan dari insidental learning dan kenyataan siswa tidak bisa memanfaatkan pembelajaran kosakata sambil lalu melalui reading. Lebih jauh lagi
Lebih jauh Jeremy harmer menegaskan dalam pembelajaran kosakata ada beberapa aspek dari kosakata yang harus di kuasai oleh siswa yaitu meaning, word use, word formation, dan word grammar

Lebih lanjut Alan Hunt dan David Beglar (2003) mengemukakan prinsip¬prinsip berikut ini untuk pengajaran kosakata :
1. Berikan kesempatan pada siswa untuk mempelajari kosakata sebelum memahami teks lisan maupun tulis.
2. Diagnosa sekitar tiga ribu kosakata umum yang dibutukan oleh siswa.
3. Berikan kesempatan kepada siswa untuk mempelajari kosakata secara terfokus dan sungguh-sungguh.
4. Berikan kesempatan pada siswa untuk mengelaborasi kosakata.
5. Berikan kesempatan pada siswa untuk mempermahir menggunakan kosakata yang sudah dikenalnya.
6. Beri siswa latihan menerka arti kata berdasarkan konteks.
7. Latih siswa menggunakan secara efektif dan efisien berbagai macam kamus.
Berdasarkan teory yang dikemukakan diatas penulis merumuskan suatu strategy pembelajaran yang diberi nama tiga fase pembelajaran karena terdiri dari tahap pengajaran yaitu :
1. Phase pertama – Menemukan arti.
Pada phase ini kepada siswa diberikan daftar kosakata baru. Dan mereka diminta untuk menemukan arti dari kata tersebut, baik melalui kamus, maupun bertanya dengan teman-teman dalam kelompoknya. Proses menemukan arti ini dilakukan sendiri oleh siswa tanpa bantuan guru. Setelah itu, artikata yang sudah ditemukan siswa tadi dibahas dalam diskusi kelas yang dipimpin oleh guru.
2. Phase kedua Memilih kosakata.
Pada phase ini kepada siswa diberikan latihan kosakata. Siswa diberikan beberapa kalimat yang tidak lengkap. Dan siswa memilih kosakata yang tepat untuk melengkapi kalimat tersebut.
3. Phase ke tiga — Menggunakan kosakata.
Phase inimerupakan peraktek penggunaan kosakata yang sudah dipelajari. Ini merupakan langkah reinforcement penguasaan kosakata. Kepada siswa diminta untuk menulis minimal setengah halaman buku menggunakan setiap kosakata yang baru dipelajarinya. Kemudian siswa berbicara, sekitar 30 detik untuk setiap kata kemudian 30 detik untuk kombinasi dari dua kosakata. Berbicara secara lisan menggunakan kosakata baru ini bisa dilanjutkan dengan satu menit, dua menit , bahkan kalau memungkin kan sampai tiga menit dengan menggunkan satu kosakata baru.


Methodology Penelitian
Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Dilaksanakan di SMAN. 10 Pekanbaru pada kelas 11 B (Kelas 2 B ), dilaksanakan dalam tiga siklus dengn tahapan: Perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi (Kemmis, 1998: 12).
Analisis dan Pembahasan
Sebelum diadakan pengajaran kosa kata dengan langkah tiga tahap, terlebih
dahulu diberikan Pre test untuk melihat hasil yang diperoleh siswa sebelum proses belajar mengajar berlansung, dan hasilnya rata-rata yang diperoleh oleh 40 orang siswa adalah 4,49
Tujuh hari setelah diadakan Pre-test, diberikan pelajaran kosakata dengan menggunakan tiga phase pengajaran. Selesai proses belajar mengajar lansung diadakan test daya serap yang merupakan test siklus pertama setelah diadakan proses. Dan hasilnya rata-ratanya 7,76. Dibandingkan dengan hasil pre- test, data memperlihatkan :
1. Seluruh siswa atau 100 % siswa mengalami peningkatan. Ini berarti pengjaran dengan tiga phase ini cukup efektif.
2. Peningkatan perolehan siswa cukup significant yaitu 72.82 %
3. 11 orang dari 40 siswa, atau 27.5% dari siswa memperoleh peningkatan lebih dari 100%
Ujian siklus kedua bertujuan untuk mengetahui daya serap siswa setelah tiga bulan diadakan proses belajar mengajar, apakah about menurun atau masih tetap hasilnya. Dan hasilnya adalah sebagai berikut :
1. Test yang diadakan setelah 3 bulan dari proses pembelajaran hasil tidak menurun seperti yang diduga semula, tapi meningkat dari 7,76 menjadi 8,15 atau meningkat 15 %
2. Dari 40 orang siswa 27 orang atau 67.5 %nmengalami peningkatan, 7 orang atau sekitar 17,5 % mengalami penurunan sedangkan 6 orang atau sekitar 15 % hasilnya tetap.
Kesimpulan dan Saran
a. Kesimpulan
Berdasarkan hasil paparan data penelitian tindakan kelas ini dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Pengajaran kosakata melalui tiga fase pengajaran dapat meningkatkan penguasaan kosakata bahasa Inggris siswa kelas 11 SMAN.10 Pekanbaru.
2. Peningkatan porsentase daya serap setelah diadakan proses belajar mengajar dengan menggunakan tiga fase pengajaran adalah 32,70
3. Porsentase daya serap siswa setelah 3 bulan proses belajar mengajar adalah 81,50
b. Saran
Kosakata merupakan komponen yang sangat penting dalam menunjang kemampuan siswa untuk dapat menguasai kemampuan berkomunikasi dalam bahasa Inggris, maka dalam pengajaran kosakata disarankan :
1. Kegiatan belajar difokuskan pada kegiatan siswa, yang belajar adalah siswa, yang berusaha berlatih menggunakan kosakata adalah siswa.
2. Untuk tahap pertama penguasaan kosakata adalah menguasai mengetahui meaning atau arti kosakata tersebut. Ini dapat dilakukan dengan berbagai cara seperti siswa menacari sendiri arti kata dalam kamus, menemukan padanan atau lawan kata daps sebagainya. Dan semuanya ini hendaknya dilakukan oleh siswa sendiri dan guru hanya sebagai fasilitator untuk membimbing siswa apa yang harus dikerjakan.
3. Tahap kedua adalah menggunakan kosakata yang telah di ketahui meaningnya tersebut dalam kalimat. Dan latihan ini harus dibuat oleh guru untuk dikerjakan siswa.
4. Setiap kata yang sudah di pelajari siswa harus digunakan sesering mungkin. Secara lisan siswa harus bisa menggunakan satu kosakata yang dipelajarinya tersebut selama satu menit atau dua menit. Sedangkan secara tertulis satu kata siswa hendaknya dapat membuat sekitar 10 kalimat.


Daftar Pustaka
Brown, H. Douglas. 2000. Principles of Language Learning and Teaching: Longman.
Brown, H. Douglas. 1994. Teaching by Principles:. Prentice Hall Regents.
Celce-Murcia, Marianne. 1991. Teaching English as a Second or Foreign Language: Heinle & Heinle Publisher.
Edge, Julian. 1993. Essentials of English Language Teaching: Longman Group UK Limited.
Harmer, Jeremy, 1995. The Practice of English Language Teaching: Longman.
Kemmis, Stephen and Robert L. 1998. The Action Research Planner (3rd ed). Victoria: Deakin University

Madya, Suarsih, Developing Standard for EFL in Indonesia as Part of the EFL Teaching Reform, TEFLIN Journal, Vol. 3 (2) Agust 2002.

Nunan, David. 199 1. Language Teaching Methodology: A Textbook for Teachers. London: Prentice Hall International. (UK) Ltd.
Richards, Jack C and Theodore S, Rodgers. 1001. Approaches and
Methods as Language Teaching. London; Cambridge University Press.

Richards,) .0 & Renandya, A. Willy, Cambbridge University Press, 2003

Kata Bahasa : PRAKTIK DI SAMPING APOTEK

Masih saja ada yang bertanya: apotek atau apotik, kantong atau kantung, kokoh atau kukuh, praktek atau praktik, telor atau telur?
Saya jawab saja: pakai semaumu.Toh tak ada beda antara apotek dan apotik, juga telor dan telur. Pedagang di pasar akan menimbang benda yang sama, tak peduli apakah pembeli menyebut telor bebek atau telur bebek.
Dalam bahasa-bahasa berfleksi dikenal gejala bahasa ablaut. Gejala bahasa ini tak lain tak bukan adalah perubahan vokal pada suatu kata menandai berbagai fungsi gramatikal untuk mengungkapkan perubahan aspek, jumlah, waktu, dan sebagainya.
Pada bahasa Inggris kita kenal drink, drank, dan drunk. Kata itu menggambarkan tindakan yang sama, minum, dengan waktu sebagai pembeda.Pada bahasa Italia tersua bambino dan bambini yang sama-sama berarti anak-anak (lelaki) dengan jumlah sebagai pembeda.
Adakah ablaut pada bahasa Indonesia? Para penulis buku tata bahasa kita menyerap gejala bahasa ini ke dalam bahasa Indonesia untuk menjelaskan perubahan vokal pada suatu kata tanpa berakibat pada perubahan makna. Contohnya? Ya, kata-kata yang terpapar di paragraf pembuka tadi. Jadi e dan i dalam apotek dan apotik bukanlah fonem sebab keduanya merupakan unit bunyi yang dalam konteks kata itu tidak membedakan arti. Demikianlah pula o dan u dalam kokoh dan kukuh.
Tentu a dan i dalam lantang dan lintang, demikian pula e dan u pada pare dan paru, misalnya, masing-masing merupakan fonem sebab keduanya menciptakan makna yang berlainan.
Sayang seribu kali sayang, kekayaan perangkat linguistik yang diwakili gejala bahasa ablaut ini tidak terakomodasi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa. Kamus ini menetapkan salah satu saja yang baku: apotek, kukuh, praktik, dan telur. Padahal, bahasa kita akan lebih hidup dengan mengijinkan keduanya setara untuk kegiatan kreatif dalam mengekspresikan perasaan. Misalnya, untuk menciptakan irama atau efek bunyi dalam suatu ungkapan, kalimat, paragraf, maupun wacana.
Oleh Pusat Bahasa, apotek dan praktik ditetapkan sebagai bentuk baku karena alasan paradigma. Demi apoteker, apotik harus dianggap liar sebab deretan paradigmatik mengharuskan apotek-apoteker. Demikian pula praktek jarus tersingkir demi deretan paradigmatik: praktik-praktikan-praktikum.
Maka, kalau ada "praktek dokter di samping apotik", ungkapan itu, menurut Pusat Bahasa, harus menjadi "praktik dokter di samping apotek" meski dokter yang bersangkutan menggunakan praktek di papan nama mereka dan di sebelahnya beroperasi "Apotik X".
Sementara Pusat Bahasa mengecam ungkapan "praktek dokter di samping apotik", ada juga yang mempertanyakan menyalahi undang-undangkah dokter yang membuka praktik di samping apotek?

Perjalanan Wacana Bahasa

#
S M A N I C: PENGANTAR KOSA KATA BAHASA MADURA
18 Agu 2009 ... PENGANTAR KOSA KATA BAHASA MADURA. Bb.22. PELAJARAN I ONDHAGANNA BASA 1. abdi dalem : Mongg ka oreng agung otaba parjaji raja kapprana ...
wwwbambangsmanic.blogspot.com/.../pengantar-kosa-kata-bahasa-madura.html - Tembolok
#
blog sak-sak'E: KOsa kata bahasa Jepank
KOsa kata bahasa Jepank. Watashi : saya (wah pasti ini mah dah pada tau atuh) daigakusei : mahasiswa. Koukousei : SMA Ano hito : orang itu ...
serri-moyangseva.blogspot.com/.../kosa-kata-bahasa-jepank.html - Tembolok
#
I LOVE INDONESIA: daftar kata bahasa lampung
daftar kata bahasa lampung. Label: Bahasa, Indonesia, Lampung - Rabu, 02 September 2009. liman = gajah ... Links Blogroll. http://kickyoutube.com ...
arinistuff.blogspot.com/2009/.../daftar-kata-bahasa-lampung.html - Tembolok
#
KNOWLEDGE FOR YOU: Kaskus Dictionary - Arti Luas Kata Bahasa Gaul ...
Kaskus Dictionary - Arti Luas Kata Bahasa Gaul Kaskus. Kamus Kecil Bahasa Kaskus ini hanya fiktif ... Alay = http://www.kaskus.us/showthread.php?t=2524035 ...
terheran.blogspot.com/.../kaskus-dictionary-arti-luas-kata-bahasa.html - Tembolok
#
Kardus2Bekas: TIPS Memperkaya Kosa kata bahasa Inggris
17 Jul 2009 ... Nah berdasarkan hal ini kita bias mulai mencari padanan kata dalam bahasa inggris atas aktivitas yang lazim kita lakukan. ...
kardus2bekas.blogspot.com/.../tips-memperkaya-kosa-kata-bahasa.html - Tembolok
#
Thavz_exelf: SPELLING MS WORD UNTUK CEK KATA BAHASA INDONESIA
4 Feb 2009 ... SPELLING MS WORD UNTUK CEK KATA BAHASA INDONESIA -Pilih menu: Tools>OptionSpelling&gramer, klik costum dictionares. ...
tazflexi.blogspot.com/.../spelling-ms-word-untuk-cek-kata-bahasa.html - Tembolok
#
Wacana Bahasa Kita
Karena itu, Perjalanan Wacana Bahasa Tak Akan Pernah Berhenti Sejalan .... Source : http://www.filmpelajar.com/berita/festival-film-pelajar-indonesia-2010- ...
wacana-bahasa.blogspot.com/ - Tembolok - Mirip
#
O-NO NARA (Korean Language Learning Center): KATA-KATA BAHASA ...
Didalam bahasa Korea banyak sekali kata-kata yang sama namun artinya berbeda, atau pengucapannya hampir sama dan tulisanya hampir sama namun jelas artinya ...
koreanaraku.blogspot.com/.../kata-kata-bahasa-korea-yang-sama-tapi.html - Tembolok
#
the bookstory | resensi buku: 9 dari 10 Kata Bahasa Indonesia ...
"Dari perangai yahudi rentenir itu, turun dalam bahasa Indonesia, dari kata bahasa Betawi, Judes, untuk arti perangai seseorang yang culas, licik, curang, ...
addicted2read.blogspot.com/.../9-dari-10-kata-bahasa-indonesia-adalah.html - Tembolok
#
TETAP BERSEMANGAT: TIPS MEMPERKAYA KOSA KATA BAHASA INGGRIS

Bahasa MelayuTranslate

Bahasa Melayu Translate memudahkan kita untuk menterjemahkan bahasa melayu ke bahasa inggris, atau translate ini sangat bermanafaat untuk menyelesaikan tugas-tugas dalam penerjemahan bahasa melayu kebahasa inggris ataupun sebaliknya.

Kamus Melayu Online yang sangat membantu dan mempermudah urusan translate bahasa melayu ke bahasa inggris.

Software melayu translate ini sudah digunapakai oleh pelajar-pelajar dan kakitangan awam dengan jayanya.

Jika anda ingin mendapatkan kamus online translate ini hanya perlu mengikuti link software bahasa melayu translate di halaman laman ini.

Asal Usul Bangsa Melayu

Asal Usul Bahasa Melayu

Asal usul perkataan Melayu masih belum dapat disahkan oleh sejarawan.

Bagaimanapun terdapat beberapa bukti sejarah yang cuba mengaitkan asal-usul bahasa Melayu, seperti mana berikut:

1. Catatan orang China yang menyatakan bahawa sebuah kerajaan Mo-lo-yeu mempersembahkan hasil bumi kepada raja China sekitar 644-645 Masihi.

Dikatakan orang Mo-lo-yeu mengirimkan Utusan ke negara China untuk mempersembahkan hasil-hasil bumi kepada raja China.

2. Ada yang mempercayai kerajaan Mo-lo-yeu berpusat di daerah Jambi, Sumatera , daripada sebatang sungai yang deras alirannya, iitu Sungai Melayu.

3. Satu lagi catatan orang China ialah catatan rahib Buddha bernama I-Tsing yang menggunakan kata ma-lo-yu tentang dua buah kerajaan yang dilawatinya sekitar 675 Masihi.

4. Dalam bahasa Jawa Kuno, perkataan ``Mlayu'' bermaksud berlari atau mengembara. Hal ini boleh dipadankan dengan orang Indo-Melayu (Austonesia) yang bergerak dari Yunan.

Asal Usul Bangsa Melayu


Dipercayai berasal daripada golongan Austronesia di Yunan.

Kumpulan pertama dikenali sebagai Melayu Proto.

Berpindah ke Asia Tenggara pada Zaman Batu Baru (2500 Sebelum Masihi)

Keturunannya Orang Asli di Semenanjung Malaysia, Dayak di Sarawak dan Batak di Sumatera.

Kumpulan kedua dikenali sebagai Melayu Deutro

Berpindah ke Asia Tenggara pada Zaman Logam kira-kira 1500 Sebelum Massihi.

Keturunannya orang Melayu di Malaysia

Dikatakan lebih bijak dan dan mahir daripada Melayu Proto.

Bijak dalam bidang astronomi, pelayaran dan bercucuk tanam.

Bilangan lebih banyak daripada Melayu Proto.

Menduduki kawasan pantai dan lembah di Asia Tenggara.

Orang ini, kumpulan pertama dan kedua, dikenali sebagai Austronesia.

Bahasa-bahasa yang terdapat di Nusantara sekarang berpunca daripada bahasa Austronesia ini.




Nik Safiah Karim menerangkan bahawa bahasa Austronesia ialah satu rumpun bahasa dalam filum bahasa Austris bersama-sama dengan rumpun bahasa Austroasia dan Tibet-China (rujuk carta alir di atas).

Bahasa Melayu termasuk dalam bahasa-bahasa Golongan Sumatera bersama-sama dengan bahasa-bahasa Acheh, Batak, Minangkabau, Nias, Lampung dan Orang Laut.

Perkembangan Bahasa Melayu

Ahli bahasa membahagikan perkembangan bahasa Melayu kepada tiga tahap utama iaitu:

* Bahasa Melayu Kuno,
* Bahasa Melayu Klasik dan
* Bahasa Melayu Moden.


Bahasa Melayu Kuno

Merupakan keluarga bahasa Nusantara

Kegemilangannya dari abad ke-7 hingga abad ke-13 pada zaman kerajaan Sriwijaya, sebagai lingua franca dan bahasa pentadbiran.

Penuturnya di Semenanjung, Kepulauan Riau dan Sumatera.

Ia menjadi lingua franca dan sebagai bahasa pentadbiran kerana:

* Bersifat sederhana dan mudah menerima pengaruh luar.
* Tidak terikat kepada perbezaan susun lapis masyarakat
* Mempunyai sistem yang lebih mudah berbanding dengan bahasa Jawa.

Banyak dipengaruhi oleh sistem bahasa Sanskrit. Bahasa Sanskrit kemudian dikenal pasti menyumbang kepada pengkayaan kosa kata dan ciri-ciri keilmuaan (kesarjanaan) Bahasa Melayu.

Bahasa Melayu mudah dipengaruhi Sanskrit kerana:

* Pengaruh agama Hindu
* Bahasa Sanskrit terletak dalam kelas bangsawan, dan dikatakan mempunyai hierarki yang tinggi.
* Sifat bahasa Melayu yang mudah dilentur mengikut keadaan dan keperluan.

Bahasa Melayu kuno pada batu-batu bersurat abad ke-7 yang ditulis dengan huruf Pallawa:

* Batu bersurat di Kedukan Bukit, Palembang (683 M)
* Batu bersurat di Talang Ruwo, dekat Palembang (684 M)
* Batu bersurat di Kota Kampur, Pulau Bangka (686 M)
* Batu bersurat di Karang Brahi, Meringin, daerah Hulu Jambi (686 M)

Bahasa Melayu kuno pada batu bersurat di Gandasuli, Jawa Tengah (832 M) ditulis dalam huruf Nagiri.

Ciri-ciri bahasa Melayu kuno:

* Penuh dengan kata-kata pinjaman Sanskrit
* Susunan ayat bersifat Melayu
* Bunyi b ialah w dalam Melayu kuno (Contoh: bulan - wulan)
* bunyi e pepet tidak wujud (Contoh dengan - dngan atau dangan)
* Awalan ber- ialah mar- dalam Melayu kuno (contoh: berlepas-marlapas)
* Awalan di- ialah ni- dalam bahasa Melayu kuno (Contoh: diperbuat - niparwuat)
* Ada bunyi konsonan yang diaspirasikan seperti bh, th, ph, dh, kh, h (Contoh: sukhatshitta)
* Huruf h hilang dalam bahasa moden (Contoh: semua-samuha, saya: sahaya)


Peralihan Bahasa Melayu Kuno Ke Bahasa Melayu Klasik

Peralihan ini dikaitkan dengan pengaruh agama Islam yang semakin mantap di Asia Tenggara pada abad ke-13.

Selepas itu, bahasa Melayu mengalami banyak perubahan dari segi kosa kata, struktur ayat dan tulisan.

Terdapat tiga batu bersurat yang penting:

a. batu bersurat di Pagar Ruyung, Minangkabau (1356)

* ditulis dalam huruf India
* mengandungi prosa melayu kuno dan beberapa baris sajakm Sanskrit.
* bahasanya berbeza sedikit daripada bahasa batu bersurat abad ke-7.

b. Batu bersurat di Minye Tujuh, Acheh (1380)

* masih memakai abjad India
* buat pertama kalinya terdapat penggunaan kata-kata Arab seperti kalimat nabi, Allah dan rahmat

c. batu bersurat di Kuala Berang, Terengganu (1303-1387)

* ditulis dalam tulisan Jawi
* membuktikan tulisan Arab telah telah digunakan dalam bahasa Melayu pada abad itu.

Ketiga-tiga batu bersurat ini merupakan bukti catatan terakhir perkembangan bahasa Melayu kerana selepas abad ke-14, muncul kesusasteraan Melayu dalam bentuk tulisan.



Bahasa Melayu Klasik


Kegemilangannya boleh dibahagikan kepada tiga zaman penting:

* Zaman kerajaan Melaka
* Zaman kerajaab Acheh
* Zaman kerajaan Johor-Riau

Antara tokoh-tokoh penulis yang penting ialah Hamzah Fansuri, Syamsuddin al-Sumaterani, Syeikh Nuruddin al-Raniri dan Abdul Rauf al-Singkel.

Ciri-ciri bahasa klasik:

* ayat: panjang, berulang, berbelit-belit.
* banyak ayat pasif
* menggunakan bahasa istana
* kosa kata klasik: ratna mutu manikam, edan kesmaran (mabuk asmara), sahaya, masyghul (bersedih)
* banyak menggunakan perdu perkataan (kata pangkal ayat): sebermula, alkisah, hatta, adapun.
* ayat songsang
* banyak menggunakan partikel ``pun'' dan `'lah''


Bahasa Melayu Moden


Bermula pada abad ke-19. Hasil karangan Munsyi Abdullah dianggap sebagai permulaan zaman bahasa Melayu moden.

Sebelum penjajahan Beritish, bahasa Melayu mencapai kedudukan yang tinggi, berfungsi sebagai bahasa perantaraan, pentadbiran, kesusasteraan, dan bahasa pengantar di pusat pendidikan Islam.

Selepas Perang Dunia Kedua, British merubah dasar menjadikan bahasa Inggeris sebagai pengantar dalam sistem pendidikan.

Semasa Malaysia mencapai kemerdekaan, Perlembagaan Persekutuan Perkara 152 menetapkan bahasa Melayu sebagai bahasa kebangsaan.

Akta Bahasa Kebangsaan 1963/1967 menetapkan bahasa Melayu sebagai bahasa rasmi negara. Laporan Razak 1956 mencadangkan bahasa Melayu sebagai pengantar dalam sistem pendidikan negara.

source:http://www.tutor.com.my

Malaysia

Malaysia adalah sebuah negara federasi yang terdiri dari tiga belas negara bagian dan tiga wilayah persekutuan di Asia Tenggara dengan luas 329.847 km persegi. Ibukotanya adalah Kuala Lumpur, sedangkan Putrajaya menjadi pusat pemerintahan persekutuan.

Jumlah penduduk negara ini melebihi 27 juta jiwa. Negara ini dipisahkan ke dalam dua kawasan — Malaysia Barat dan Malaysia Timur — oleh Kepulauan Natuna, wilayah Indonesia di Laut Cina Selatan. Malaysia berbatasan dengan Thailand, Indonesia, Singapura, Brunei, dan Filipina. Negara ini terletak di dekat khatulistiwa dan beriklim tropika.

Kepala negara Malaysia adalah Yang di-Pertuan Agong dan pemerintahannya dikepalai oleh seorang Perdana Menteri.Model pemerintahan Malaysia mirip dengan sistem parlementer Westminster.Dan bahasa yang di gunakan adalah Bahasa melayu baku.

Malaysia sebagai negara persekutuan tidak pernah ada sampai tahun 1963. Sebelumnya, sekumpulan koloni didirikan oleh Britania Raya pada akhir abad ke-18, dan paro barat Malaysia modern terdiri dari beberapa kerajaan yang terpisah-pisah. Kumpulan wilayah jajahan itu dikenal sebagai Malaya Britania hingga pembubarannya pada 1946, ketika kumpulan itu disusun kembali sebagai Uni Malaya. Karena semakin meluasnya tentangan, kumpulan itu lagi-lagi disusun kembali sebagai Federasi Malaya pada tahun 1948 dan kemudian meraih kemerdekaan pada 31 Agustus 1957.Singapura, Sarawak, Borneo Utara, dan Federasi Malaya bergabung membentuk Malaysia pada 16 September 1963.

Tahun-tahun permulaan persekutuan baru diganggu oleh konflik militer dengan Indonesia dan keluarnya Singapura pada 9 Agustus 1965. Bangsa-bangsa di Asia Tenggara mengalami ledakan ekonomi dan menjalani perkembangan yang cepat di penghujung abad ke-20. Pertumbuhan yang cepat pada dasawarsa 1980-an dan 1990-an, rata-rata 8% dari tahun 1991 hingga 1997, telah mengubah Malaysia menjadi negara industri baru.

Karena Malaysia adalah salah satu dari tiga negara yang menguasai Selat Malaka, perdagangan internasional berperan penting di dalam ekonominya.Pada suatu ketika, Malaysia pernah menjadi penghasil timah, karet dan minyak kelapa sawit di dunia. Industri manufaktur memiliki pengaruh besar bagi ekonomi negara ini. Malaysia juga dipandang sebagai salah satu dari 18 negara berkeanekaragaman hayati terbesar di dunia.

Suku Melayu menjadi bagian terbesar dari populasi Malaysia. Terdapat pula komunitas Tionghoa-Malaysia dan India-Malaysia yang cukup besar.Bahasa Melayu dan Islam masing-masing menjadi bahasa dan agama resmi negara.

Malaysia adalah anggota perintis ASEAN dan turut serta di berbagai organisasi internasional, seperti PBB.Sebagai bekas jajahan Inggris, Malaysia juga menjadi anggota Negara-Negara Persemakmuran.Malaysia juga menjadi anggota D-8.
source:http://id.wikipedia.org/wiki/Malaysia

Tentang Bahasa Melayu

Bahasa Melayu adalah sejumlah bahasa yang saling bermiripan yang dituturkan di wilayah Nusantara dan beberapa tempat lain. Sebagai bahasa yang luas pemakaiannya, bahasa ini menjadi bahasa resmi di Brunei, Indonesia (sebagai bahasa Indonesia), dan Malaysia (juga dikenal sebagai bahasa Malaysia); salah satu bahasa yang diakui di Singapura; dan menjadi bahasa kerja di Timor Leste (sebagai bahasa Indonesia). Bahasa Melayu pernah menjadi lingua franca bagi perdagangan dan hubungan politik di Nusantara. Migrasi kemudian juga memperluas pemakaiannya. Selain di negara yang disebut sebelumnya, bahasa Melayu dituturkan pula di Afrika Selatan, Sri Lanka, Thailand selatan, Filipina selatan, Myanmar selatan, sebagian kecil Kamboja, hingga Papua Nugini. Bahasa ini juga dituturkan oleh penduduk Pulau Christmas dan Kepulauan Cocos, yang menjadi bagian Australia.

Tidak ada catatan mengenai tanah asal bahasa Melayu. Tulisan-tulisan pertama dalam bahasa Melayu ditemukan di pesisir tenggara Pulau Sumatera, mengindikasikan bahwa bahasa ini menyebar ke berbagai tempat di Nusantara dari wilayah ini, berkat penggunaannya oleh Kerajaan Sriwijaya yang menguasai jalur perdagangan. Istilah Melayu atau Malaya sendiri berasal dari Kerajaan Malayu yang bertempat di Batang Hari, Jambi, dimana diketahui bahasa Melayu yang digunakan di Jambi menggunakan dialek "o".

Pada awal tahun 2004, Dewan Bahasa dan Pustaka (Malaysia) dan Majelis Bahasa Brunei Darussalam - Indonesia - Malaysia (MABBIM) berencana menjadikan bahasa Melayu sebagai bahasa resmi dalam organisasi ASEAN, dengan memandang lebih separuh jumlah penduduk ASEAN mampu bertutur dalam bahasa Melayu. Rencana ini belum pernah terealisasikan, tetapi ASEAN sekarang selalu membuat dokumen asli dalam bahasa Inggris dan diterjemahkan ke dalam bahasa resmi masing-masing negara anggotanya.
source: http://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Melayu

Kamus bahasa Melayu Online

Kamus Online
Bahsa Melayu